Uncategorized

“Hiperpigmentasi adalah kondisi saat kulit berubah warna jadi lebih gelap. Gangguan ini bisa diatasi dengan beberapa cara, yakni menggunakan face acid, laser, dermabrasi atau mikrodermabrasi.

Hiperpigmentasi merupakan kondisi saat kulit berubah warna menjadi lebih gelap dari area sekitarnya. Gangguan ini tidak menimbulkan rasa sakit atau gatal, tapi dapat mengganggu penampilan.

Hiperpigmentasi terjadi ketika sel kulit mengalami peningkatkan produksi melanin. Ini adalah zat pewarna yang menyebabkan perubahan warna jadi lebih gelap. Dampaknya, kulit terlihat lebih hitam, coklat atau abu-abu.

Masalah ini bisa diatasi dengan menggunakan face acid atau skincare dengan kandungan asam. Selain itu, hiperpigmentasi juga bisa dihilangkan melalui prosedur kecantikan, seperti laser, peeling atau mikrodermabrasi.

Cara Menghilangkan Hiperpigmentasi

1. Face Acid

Face acid atau cairan asam efektif mengatasi hiperpigmentasi dengan cara mengelupas lapisan kulit. Setelah pengelupasan selesai, sel-sel kulit baru akan muncul untuk menggantikan sel yang lama.

Proses ini dapat membantu meratakan warna kulit dan membuat teksturnya jadi lebih halus. Adapun kandungan face acid yang terdapat di dalam skincare, yakni:

  • Asam alfa hidroksi, seperti asam glikolat, laktat, sitrat, malat atau tartarat.
  • Asam azelaic.
  • Asam kojic.
  • Asam salisilat.
  • Vitamin C dalam bentuk asam l-askorbat.

Disarankan untuk mencari kandungan cairan asam kurang dari 10 persen. Sebab, kadarnya yang terlalu tinggi dapat meningkatkan risiko efek samping, seperti kemerahan, iritasi atau pengelupasan berlebihan.

2. Retinoid

Retinoid berasal dari vitamin A. Struktur molekulnya sangat kecil, sehingga bisa menembus sampai ke lapisan kulit di bawah epidermis. Bahan ini bekerja dengan memengaruhi produksi melanin kulit, sehingga tanda hiperpigmentasi bisa disamarkan.

3. Peeling

Peeling atau pengelupasan kimia menjadi salah satu treatment kecantikan yang hanya boleh dilakukan oleh dokter kulit. Prosedurnya menggunakan cairan asam dalam kadar tinggi yang disesuaikan dengan jenis kulit.

Cairan ini bekerja dengan mengelupas lapisan kulit epidermis, bahkan dermis. Adapun risiko efek samping yang bisa saja terjadi, yakni kemerahan, sensasi rasa terbakar, infeksi, melepuh dan reaksi alergi.

Setelah melakukan prosedur, disarankan untuk mengoleskan tabir surya atau sunscreen secara teratur. Tujuannya adalah memberikan perlindungan bagi kulit untuk mencegah perburukan gejala hiperpigmentasi.

Jenis perawatan ini membuat kulit jadi lebih sensitif terhadap sinar matahari. Prosedurnya tidak disarankan bagi orang yang bekerja atau sering melakukan aktivitas di bawah terik matahari langsung.

4. Laser Wajah

Perawatan laser wajah dilakukan menggunakan cahaya khusus. Caranya dengan menembakkan langsung ke area kulit yang bermasalah. Prosedur ini memiliki dua jenis, yakni ablatif dan non-ablatif.

Laser ablatif adalah yang paling efektif karena bekerja dengan mengelupas lapisan kulit. Sementara prosedur non-ablatif hanya menargetkan lapisan dermis untuk meningkatkan pertumbuhan kolagen guna menyamarkan gejala hiperpigmentasi.

5. Terapi Intense Pulse Light (IPL)

Terapi IPL adalah jenis perawatan laser non-ablatif (fraksional). Prosedurnya dikenal sebagai fotofacial yang bekerja dengan merangsang pertumbuhan kolagen di dalam lapisan dermis. Hasilnya bisa terlihat dalam beberapa sesi.

IPL digunakan untuk mengatasi masalah hiperpigmentasi, membantu mengurangi munculnya kerutan dan memperkecil ukuran pori-pori. Hasilnya lebih cepat terlihat jika dilakukan oleh orang dengan warna kulit cerah.

6. Mikrodermabrasi

Mikrodermabrasi adalah prosedur yang hanya mengenai epidermis. Selama prosedur berlangsung, dokter menggunakan alat genggam dengan mata seperti sikat kawat atau bahan abrasif guna mengelupas kulit.

Alat tersebut kemudian digesekkan ke seluruh kulit dengan cepat guna menghilangkan lapisan epidermis. Cara ini efektif menghilangkan hiperpigmentasi yang disebabkan oleh bekas luka atau jerawat.

7. Dermabrasi

Dermabrasi juga melibatkan pengangkatan epidermis, tetapi efeknya berlanjut hingga ke bagian dermis. Prosedur ini tak hanya mengatasi hiperpigmentasi saja, tapi juga digunakan untuk menghaluskan kerutan dan masalah lain, seperti:

  • Bekas jerawat.
  • Bintik-bintik penuaan.
  • Bekas luka cacar air.
  • Kerusakan kulit akibat sinar matahari.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *